PEMANFAATAN
KAEMPFERIA GALANGA L. UNTUK AMARA
BAGI ANAK-ANAK
PENDERITA KURANG NAFSU MAKAN DI
DESA IDA
MANGGALA
Winda Novita
Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat Kel. Sei Besar
Banjarbaru
ABSTRAK
Jamu tradisional merupakan obat traditional warisan nenek moyang yang banyak dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah. Jamu identik dengan bau yang tidak enak dasn rasanya pahit.
Metampiron merupakan salah satu golongan obat non-steroidal antiinflamasi drugs dengan rumusan kimianya CI3H16N3NaO4S.H2O dan mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101,0%, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Metampiron merupakan obat analgetik-antipiretik dan antiinflamasi. Metampiron pada jamu traditional memang dosisnya kecil, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang akan mengganggu kerja darah.
Jaminan akan keamanan pangan adalah hak asasi konsumen, sehingga diharapkan kepada dinas kesehatan dan BPOM supaya tetap melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap jamu traditional yang beredar di daerah kota Kandangan.
Abstrack
Traditional herbal medicine is a traditional heritage of ancestors are widely consumed by middle to lower society. Jamu is synonymous with unpleasant odor and bitter taste.
Metampiron is a class of non-steroidal antiinflammatory drugs with the chemical formulation CI3H16N3NaO4S.H2O and contains not less than 99% and not more than 101.0%, calculated against the dried substance. Metampiron is an analgesic-antipyretic and anti-inflammatory drug. Metampiron in traditional herbal medicine is small dose, but if consumed in excess and in the long term will interfere with blood work.
Guarantees for food security are the basic rights of consumers, so it is expected to the health service and BPOM to keep monitoring and supervision of traditional herbal medicine circulating in the area of Kandangan city.
I.
PENDAHULUAN
Kencur atau Kaempferia galangal merupakan salah satu
bahan untuk pembuatan jamu yang sering dijumpai. Salah satu khasiat dari kencur
adalah stimulansia yang berfungsi sebagai penambah nafsu makan. Bagian kencur
yang sering dimanfaatkan adalah rimpangnya yang berwarna putih kekuningan dan
berbentuk seperti jahe. Kencur adalah salah satu tanaman obat yang berasal dari
keluarga Zingiberaceae yang
mengandung minyak atsiri.
Minyak atsiri pada kencur
mudah menguap karena memiliki titik uap yang rendah. Pada Umumnya minyak atsiri
tidak berwarna tetapi apabila dibiarkan ditempat terbuka akan menjadi warna
kecoklatan. Minyak atsiri digunakan oleh tenaga kefarmasian sebagai bahan obat.
Minyak atsiri umumnya larut dalam minyak dan akan sukar larut dalam air. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, parfume, aromateraphy, obat, suplemen, dan makanan.
Kandungan
pada minyak astiri dalam kencur
dapat menyebabkan peningkatan nafsu
makan. karena memiliki sifat
koleretik yang akan mampu mempercepat sekresi empedu sehingga
dapat mempercepat pengosongan lambung,
mempercepat pencernaan dan absorpsi lemak di usus. yang kemudian akan
mensekresi berbagai hormon yang mampu meregulasi peningkatan nafsu makan. Hal
ini dapat menjadi alasan kencur dapat dijadikan sebagai penambah nafsu makan.
Nafsu makan merupakan keadaan yang
mendorong seseorang untuk memuaskan
keinginannya untuk makan selain rasa lapar (Guyton, 1990; Hall, 2011). Gangguan nafsu makan sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali
diabaikan (Grilo dan Mitchell, 2010). Nafsu
makan berkurang ketika keinginan untuk makan tidak sebanyak kondisi sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau
kelainan tertentu. Berkurangnya
nafsu makan diyakini sebagai faktor utama
terjadinya kurang gizi dan dapat berdampak pada penurunan berat badan yang tidak disengaja (Vorvick, 2010).
Gangguan nafsu makan sulit diatasi selain
karena sulit untuk didiagnosa penyebabnya (Greer et al., 2007), juga tidak adanya obat konvensional yang
bekerja secara langsung untuk meningkatkan
nafsu makan, melainkan efek peningkatan nafsu makan belum banyak ditemukan maupun meningkatkan dapat diperoleh dari
efek samping suatu obat tertentu.
Kurang nafsu makan terjadi
pada anak-anak pada usia balita. Penyebab utamanya adalah rasa ingin tahu
anak-anak pada sesuatu yang baru. Dengan pengestrakan rimpang kencur dapat
diolah menjadi serbuk dan ditambahkan dengan zat perasa agar anak-anak lebih
tertarik untuk meminum jamu beras kencur. Dengan kemasan yang menarik maka akan
menarik perhatian anak-anak untu meminum jamu beras kencur.
Kencur sering dijadikan jamu dengan penambahan beras putih yang telah
dihaluskan.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
sudah diketahui, maka diketahui rumusan masalah :
1. Bagaimana cara agar anak tidak
kekurangan gizi?
2. Bagaimana pemanfaatan rimpang
kencur agar dapat diolah dengan mudah?
C. TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Agar anak-anak memiliki
kesehatan yang baik.
2. Agar masyarakat dapat membuat
sediaan kencur dengan mudah.
BAB II
ISI
2.1 Tanaman Kencur
Kencur
(Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh diberbagai
daerah di Indonesia sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak
digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan
sehingga para petani banyak yang membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil
pertanian yang diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman
kencur yang diperdagangkan adalah buah akar yang tinggal didalam tanah yang
disebut dengan rimpang kencur atau rizoma (Soeprapto,1986).
Kencur (Kaempferia galangal L) sudah sejak lama
dikenal dan ditanam di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah
Asia Tropika.Sebagian kalangan menduga bahwa asal usul kencur adalah kawasan
Indo-Malaysia. Tetapi sumber literatur lainnya memastikan bahwa asal tanaman
kencur adalah dari India. Daerah penyebaran kencur meluas ke kawasan Asia
Tenggara dan Cina.Dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa
keluarga Zingiberaceae ini meliputi 47 genera dan 1.400
spesies yang tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Diantara sejumlah
genera dan spesies tersebut, terdapat 13-17 jenis temu-temuan yang dipakai
dalam obat tradisional. Kencur termasuk salah satu tanaman temu-temuan yang
banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional. Pusat pertanaman kencur masih
terkonsenterasi di pulau Jawa, terutaman Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Daun kencur
berbentuk bulat lebar, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah dengan jumlah
daun tiga sampai empat helai. Permukaan daun sebelah atas berwarna hijau sedangkan
sebelah bawah berwarna hijau pucat. Panjang daun berukuran 10 – 12 cm dengan
lebar 8 – 10 cm mempunyai sirip daun yang tipis dari pangkal daun tanpa tulang
tulang induk daun yang nyata (Backer,1986).
Rimpang kencur
terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk rimpang
ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih berair dengan aroma yang tajam. Rimpang
yang masih muda berwarna putih kekuningan dengan kandungan air yang lebih
banyak dan rimpang yang lebih tua
ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan.
Bunga kencur
berwarna putih berbau harum terdiri dari empat helai daun mahkota. Tangkai
bunga berdaun kecil sepanjang 2 – 3 cm,
tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 – 7
cm berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas berukuran 1 – 1,5 cm, tangkai sari berbentk
corong pendek.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermaiophyta Sob
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoideae
Genus : Kaempferia
Spesies
: Kaempferia galanga
Morfologi
Kencur
Kaempferia
Galanga L adalah salah satu tanaman obat dari keluarga Zingiberaceae yang memiliki nama lain
yaitu Kencur. Banyak masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur
sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai khasiat menambah nafsu
makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer
sebagai minuman penyegar. Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di
daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu
banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan
susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Tumbuhan ini tumbuh
pada musim penghujan. Kencur bisa ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup
sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.
Daun
Tanaman kencur punya daun bulat lebar, tumbuh mendatar diatas tanah
dengan jumlah daun 3-4 helai. Permukaan daun bagian atas warna hijau sedangkan
rimpang terdapat didalam tanah, tumbuhnya bergerombol dan bercabang dengan
induk rimpang berada di tengah.
Bunga
Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri 4 helai daun
mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2-3cm, tidak bercabang, dapat
tumbuh lebih dari satu tangkai. Panjang tangkai 5-7cm berbentuk bulat dan
beruas. Putik bunga menonjol keatas berukuran 1-1,5cm, tangkai sari berbentuk
corong pendek. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga
berjumlah 4-12 buah, bbir bunga (labellum)
berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan
Buah dan
Biji
Rimpang berada dalam tanah, tumbuh bergerombol dan bercabang dengan
induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan abgian dalam putih berair
dengan aroma tajam. Rimpang yang muda berwarna putih kekuningan mengandung air
lebih banyak dan rimpang tua ditumbuhi akar di ruas rimpang berwarna putih
kekuningan.
Jenis
Kencur
Berdasarkan tipe daunnya, terdapat 2 jenis kencur
yaitu :
Kencur memiliki daun lebar dan besar dan tangkai daun
yang pendek. kencur berdaun lebar adalah
Boyolali, Boro, Kalipare, Ketawang, Arjosari, Kopral dan Bogor. Kencur berdaun
sempit, yakni dicirikan dengan bentuk daunnya yang memanjang dan ramping
menyempit, dan tangkai daun relatif lebih panjang daripada jenis kencur berdaun
lebar.
Zat-zat
Kimia yang Dikandung
Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung minyak
atsiri. Zat-zat kimia yang telah banyak diteliti adalah pada rimpangnya, yakni
mengandung minyak atsiri 2,4%-3,9%, juga cinnamal, aldehide, asam motil
p-cumarik, etil ester dan pentadekan.3
Dalam literature lain disebutkan bahwa rimpang kencur
mengandung sineol, paraeumarin, asam anisic, gom, pati (4,14%) dan mineral
(13,73%). Kandungan kimia tersebut sangat berguna bagi obat-obatan, terutama
obat batuk, sakit perut dan obat pengeluaran keringat. Berdasarkan
analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung lebih dari
23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa aromatik, monoterpena,
dan seskuiterpena.3
Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur
adalah:
·
Pati
(4,14%)
·
Mineral
(13,73%)
·
Minyak
astiri (0,02%)
·
Berupa
sineol
·
Asam
metal kanil
·
Penta
dekaan
·
Asam
cinnamic
·
Ethyl
aster
·
Asam
sinamic
·
Borneol
·
Kamphene
·
Paraeumarin
·
Asam
anisic
·
Alkaloid,
dan
·
Gom
Ciri
Morfologi dan Deskripsi
Habitus :semak,semusim,tinggi
30-70cm
Akar : bergerombol,bercabang-cabang,serabut
putih,cokelat gelap,berkesan mengkilap.
Batang :
lunak,berpelepah,membentuk rimpang,hitam keabu-abuan.
Daun : tunggal,lanset,ujung
runcing,pangkal berpelepah,tulang menonjol,panjang kira-kira 70cm,hijau
muda,jumlah helaian daun tidak lebih dari 2-3lembar,dengan susunan berhadapan,bulat,melebar,ujung
mengecil,berwana hijau gelap
Bunga
: majemuk,berbentuk
tabung,kelopak lanset,panjang kira-kira 4cm,lebar 2-3,5cm,mahkota panjang
10-19cm,benang sari,putik kecil,putih,tersusun dengan setengah duduk dengan
mahkota bunga berjumlah antara 4-12 buah,bibir bunga berwarna
lembayung dengan warna putih dominan.
Daging
buah : mempunyai daging buah paling
lunak,tidak berserat,berwarna putih,kulit luar berwarna coklat.
Habitat :tumbuh subur di dataran rendah atau
pegunungan yang tanahnya gembur&tidak terlalu banyak air,dapat ditanam pada
pot atau kebun yang cukup sinar matahari,tidak terlalu basah&di tempat
terbuka.
Manfaat
Penanaman Kencur
Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur adalah
untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang sekaligus menambah
penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam
keperluan yaitu: minyak atsiri, penyedap makanan minuman dan obat-obatan.
Berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur sehingga
memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecal dan urap.
Tanaman kencur mempunyai kegunaan tradisional dan
social cukup luas dalam masyarakat Indonesia. Produk utama kencur adalah
rimpangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat nabati (simplisia)
tradisional, untuk bahan baku industri minuman penyegar serta bumbu dapur.
Daerah Priangan ( Jawa Barat) daun kencur sudah umum dijadikan lalap mentah.
Sebagai tanaman obat, kencur memberi manfaat cukup
banyak terutama rimpangnya. Rimpang kencur berkhasiat untuk obat batuk,
gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, rasa mual, masuk angin,
pegal-pegal, pengompresan bengkak, tetanus, penambah nafsu makan dan juga
sebagai minuman segar.
Beras kencur (ramuan dari campuran tepung
beras dan kencur) merupakan obat tradisional yang telah dikenal umum untuk obat
gosok pada bengkak dan encok. Secara tradisional, di daerah Padang memanfaatkan
ramuan kencur untuk merangsang pertumbuhan bulu alis dan mata, yakni dengan
cara dioleskan sebagai bedak. Di Kalimantan, rimpang kencur digunakan untuk
membuat ragi dan zat warna. Bahkan
akhir-akhir ini, rimpang
kencur mulai dibutuhkan oleh industri kembang gula dan industri kosmetika dalam
negeri.
Pengembangan manfaat ganda tanaman kencur sebagai
bahan baku obat-obatan, kosmetika, makanan dan minuman perlu mendapat perhatian
yang serius karena diduga permintaan akan kencur semakin meningkat.
Manfaaat kencur bagi kesehatan
Dalam dunia kesehatan, keberadaan
kencur, memiliki banyak manfaat terutama untuk melawan beragam jenis penyakit. Salah satu
manfaatnya adalah menambah nafsu makan. Anak-anak pada usia dini sering
mengalami kurang nafsu makan. Hal tersebut akan berakibat buruk untuk
pertumbuhan serta perkembangan anak karena menjadi salah satu factor penyebab
kurang gizi.
Tanda kurang gizi :
Menurut Dr. Sri Kurniati M.S., Dokter Ahli Gizi Medik Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, kurang gizi pada anak terbagi menjadi tiga:
Menurut Dr. Sri Kurniati M.S., Dokter Ahli Gizi Medik Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, kurang gizi pada anak terbagi menjadi tiga:
Pertama, disebut sebagai Kurang Energi
Protein Ringan. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda khusus yang dapat dilihat
dengan jelas. Hanya saja, berat badan si anak hanya mencapai 80 persen dari
berat badan normal.
Kedua, disebut sebagai Kurang Energi
Protein Sedang. Pada tahap ini, berat badan si anak hanya mencapai 70 persen
dari berat badan normal. Selain itu, ada tanda yang bisa dilihat dengan jelas
adalah wajah menjadi pucat, dan warna rambut berubah agak kemerahan.
Ketiga, disebut sebagai Kurang Energi
Protein Berat. Pada bagian ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu kurang sekali,
biasa disebut Marasmus. Tanda pada marasmus ini adalah berat badan si anak
hanya mencapai 60 persen atau kurang dari berat badan normal. Selain marasmus,
ada lagi yang disebut sebagai Kwashiorkor. Pada kwashiorkor, selain berat
badan, ada beberapa tanda lainnya yang bisa secara langsung terlihat. Antara
lain adalah kaki mengalami pembengkakan, rambut berwarna merah dan mudah
dicabut, kemudian karena kekurangan vitamin A, mata menjadi rabun, kornea
mengalami kekeringan, dan terkadang terjadi borok pada kornea, sehingga mata
bisa pecah. Selain tanda-tanda atau gejala-gejala tersebut, ada juga tanda
lainnya, seperti penyakit penyertanya. Penyakit-penyakit penyerta tersebut
misalnya adalah anemia atau kurang darah, infeksi, diare yang sering terjadi,
kulit mengerak dan pecah sehingga keluar cairan, serta pecah-pecah di sudut
mulut.
Faktor penyebab
Kurang gizi pada anak, bisa terjadi di usia balita (bawah lima tahun). “Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi badan yang kurang dari normal,” kata Sri. Sri menambahkan, jika tinggi badan si anak tidak terus bertambah atau kurang dari normal, itu menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah berlangsung lama.
Kurang gizi pada anak, bisa terjadi di usia balita (bawah lima tahun). “Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi badan yang kurang dari normal,” kata Sri. Sri menambahkan, jika tinggi badan si anak tidak terus bertambah atau kurang dari normal, itu menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah berlangsung lama.
Faktor penyebab
kurang gizi
Sri menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak:
Sri menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak:
Pertama, jarak antara usia kakak dan adik
yang terlalu dekat ikut mempengruhi. Dengan demikian, perhatian si ibu untuk si
kakak sudah tersita dengan keberadaan adiknya, sehingga kakak cenderung tidak
terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena itu akhirnya si kakak
menjadi kurang gizi. “Balita itu konsumen pasif, belum bisa mengurus dirinya
sendiri, terutama ntuk makan,” tutur Sri.
Kedua, anak yang mulai bisa berjalan
mudah terkena infeksi atau juga tertular oleh penyakit-penyakit lain.
Ketiga adalah karena lingkungan yang kurang
bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut, anak
menjadi kurang gizi.
Keempat, kurangnya pengetahuan orang tua
terutama ibu mengenai gizi. “Kurang gizi yang murni adalah karena makanan,”
kata Sri. Menurut Sri, si Ibu harus dapat memberikan makanan yang kandungan
gizinya cukup. “Tidak harus mahal, bisa juga diberikan makanan yang murah, asal
kualitasnya baik,” lanjut Sri. Oleh karena itulah si Ibu harus pintar-pintar
memilihkan makanan untuk anak.
Kelima, kondisi sosial ekonomi keluarga
yang sulit. Faktor ini cukup banyak mempengaruhi, karena jika anak sudah jarang
makan, maka otomatis mereka akan kekurangan gizi.
Keenam, selain karena makanan, anak kurang
gizi bisa juga karena adanya penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat.
Misalnya penyakit jantung dan paru-paru bawaan.
Upaya yang harus
dilakukan
Bila kekurangan gizi, anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit, anak yang kurang gizi tersebut, akan sembuh dalam waktu yang lama. Dengan demikian kondisi ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbaiki gizinya.
Bila kekurangan gizi, anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit, anak yang kurang gizi tersebut, akan sembuh dalam waktu yang lama. Dengan demikian kondisi ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbaiki gizinya.
Upaya-upaya yang
dilakukan tersebut antara lain adalah meningkatkan pengetahuan orang tua
mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si anak dengan memberikan makanan
yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi lebih baik. Dengan demikian,
harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si anak. Menurut Sri, makanan
yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.
Makanan dengan kuantitas
yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan si anak.
Misalnya, memberi makanan si anak berapa piring sehari adalah sesuai
kebutuhannya. Dan akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui
susu. Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya mengganti
susu dengan telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang
mengandung semua zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan
mineral. Upaya yang terakhi adalah dengan mengobati penyakit-penyakit penyerta.
Cara
Pengolahan Beras Kencur
Berikut ini adalah cara membuat obat alami nafsu makan dengan beras
kencur, yaitu:
§ Pertama seperti biasa siapkan bahan-bahannya, yaitu
beras kencur, jahe dan asem jawa.
§ Rebus bubuk beras, bubuk kencur dan jahe dengan air 4
gelas hingga dua gelas
§ Tambahkan juga asem jawa ukuran sedang
§ Setelah mendidih angkat dan diamkan hingga hangat
kemudian saring dan ambil airnya
§ Minum 1 kali 1 gelas setiap hari dengan rutin.
Sebagai
informasi tambahan selain penggunaan ramuan tradisional untuk menambah nafsu
makan diatas. Ada bisa juga mengkonsumsi buah penambah nafsu makan. Buah-buahan
yang berkhasiat menambah nafsu makan antara lain buah berry hitam, apel hijau,
pepaya dan anggur. Buah-buahan tersebut sangat baik dikonsumsi untuk merangsang
rasa lapar. Konsumsi buah penambah nafsu makan tersebut minimal 1 minggu sekali
untuk menjaga nafsu makan Anda.
BAB III
1.
KESIMPULAN
Masalah
makan pada anak merupakan hal yang umum dalam praktek sehari-hari yang lebih
disebab- kan karena gangguan perilaku pemilih dan berdasarkan persepsi orangtua
atau pengasuh. Perilaku ini me- rupakan proses dalam tumbuh kembang anak yang
hanya bersifat sementara sehingga mereka tidak akan membiarkan dirinya
kelaparan seperti yang dikuatirkan orangtua terhadap masalah ini. Anamnesa yang
baik dalam menghadapi kasus ini merupakan kunci dalam penatalaksanaanya
sehingga vitamin bukanlah obat yang dapat mengatasi masalah tersebut. Perlu di-
tegaskan kepada orangtua dan pengasuh
bahwa susu yang berlebih merupakan salah satu pencetus masalah makan pada anak.
I.
SARAN
Pengolahan serta penyajian makanan dibuat sedikit
berbeda agar anak-anak akan lebih tertarik untuk makan sehingga menghindari
resiko kurang gizi pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2.Jakarta : Puspa Swara
Mediskus.
2008. Ciri-ciri dan Gejala Penyakit
Leukimia. https://mediskus.com/penyakit/ciri-ciri-dan-gejala-penyakit-leukemia. Diakses pada tanggal 10 mei 2017
Indah.
2014. Manfaat dan Pengobatan Rimpang
Kencur. http://jurnalmakalahfarmasi.blogspot.co.id/2014/07/manfaat-dan-pengobatan-rimpang-kencur.html. Diakses pada tanggal 10 mei 2017
Andriani, R.. 2014. Khasiat Kencur.2013. http://riniandriani.blogspot.co.id/2013/05/makalah- farmakologi-khasiat-kencur.html. Diakses pada tanggal 22 mei 2017
Soeparto,
S. 1986. Jamu Jawa Asli. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Agus Firmansyah. 2003. Gastroenterology
problem makan pada bayi dan anak.
Jakarta. Pediatric Nutrition.
Kubersky,
Rachel.1997. Everything You Need
to Know about Eating Disorders. New
York. Rosen Publishing Group.