Jumat, 16 Juni 2017

Pemanfaatan kencur untuk penambah nafsu makan

PEMANFAATAN KAEMPFERIA GALANGA L. UNTUK AMARA
BAGI ANAK-ANAK PENDERITA KURANG NAFSU MAKAN DI
DESA IDA MANGGALA

Winda Novita
Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat Kel. Sei Besar
Banjarbaru

ABSTRAK

Jamu tradisional merupakan obat traditional warisan nenek moyang yang banyak dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah. Jamu identik dengan bau yang tidak enak dasn rasanya pahit.
Metampiron merupakan salah satu golongan obat non-steroidal antiinflamasi drugs dengan rumusan kimianya CI3H16N3NaO4S.H2O dan mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101,0%, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Metampiron merupakan obat analgetik-antipiretik dan antiinflamasi. Metampiron pada jamu traditional memang dosisnya kecil, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang akan mengganggu kerja darah.
Jaminan akan keamanan pangan adalah hak asasi konsumen, sehingga diharapkan kepada dinas kesehatan dan BPOM supaya tetap melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap jamu traditional yang beredar di daerah kota Kandangan.

Abstrack


Traditional herbal medicine is a traditional heritage of ancestors are widely consumed by middle to lower society. Jamu is synonymous with unpleasant odor and bitter taste. Metampiron is a class of non-steroidal antiinflammatory drugs with the chemical formulation CI3H16N3NaO4S.H2O and contains not less than 99% and not more than 101.0%, calculated against the dried substance. Metampiron is an analgesic-antipyretic and anti-inflammatory drug. Metampiron in traditional herbal medicine is small dose, but if consumed in excess and in the long term will interfere with blood work. Guarantees for food security are the basic rights of consumers, so it is expected to the health service and BPOM to keep monitoring and supervision of traditional herbal medicine circulating in the area of ​​Kandangan city.

I.                   PENDAHULUAN
Kencur atau Kaempferia galangal merupakan salah satu bahan untuk pembuatan jamu yang sering dijumpai. Salah satu khasiat dari kencur adalah stimulansia yang berfungsi sebagai penambah nafsu makan. Bagian kencur yang sering dimanfaatkan adalah rimpangnya yang berwarna putih kekuningan dan berbentuk seperti jahe. Kencur adalah salah satu tanaman obat yang berasal dari keluarga Zingiberaceae yang mengandung minyak atsiri.
Minyak atsiri pada kencur mudah menguap karena memiliki titik uap yang rendah. Pada Umumnya minyak atsiri tidak berwarna tetapi apabila dibiarkan ditempat terbuka akan menjadi warna kecoklatan. Minyak atsiri digunakan oleh tenaga kefarmasian sebagai bahan obat. Minyak atsiri umumnya larut dalam minyak dan akan sukar larut dalam air. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, parfume, aromateraphy, obat, suplemen, dan makanan.
Kandungan pada minyak astiri dalam kencur dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan. karena memiliki sifat koleretik yang akan mampu mempercepat sekresi empedu sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung, mempercepat pencernaan dan absorpsi lemak di usus. yang kemudian akan mensekresi berbagai hormon yang mampu meregulasi peningkatan nafsu makan. Hal ini dapat menjadi alasan kencur dapat dijadikan sebagai penambah nafsu makan.
Nafsu makan merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan keinginannya untuk makan selain rasa lapar (Guyton, 1990; Hall, 2011). Gangguan nafsu makan sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali diabaikan (Grilo dan Mitchell, 2010). Nafsu makan berkurang ketika keinginan untuk makan tidak sebanyak kondisi sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau kelainan tertentu. Berkurangnya nafsu makan diyakini sebagai faktor utama terjadinya kurang gizi dan dapat berdampak pada penurunan berat badan yang tidak disengaja (Vorvick, 2010). Gangguan nafsu makan sulit diatasi selain karena sulit untuk didiagnosa penyebabnya (Greer et al., 2007), juga tidak adanya obat konvensional yang bekerja secara langsung untuk meningkatkan nafsu makan, melainkan efek peningkatan nafsu makan belum banyak ditemukan maupun meningkatkan dapat diperoleh dari efek samping suatu obat tertentu.
Kurang nafsu makan terjadi pada anak-anak pada usia balita. Penyebab utamanya adalah rasa ingin tahu anak-anak pada sesuatu yang baru. Dengan pengestrakan rimpang kencur dapat diolah menjadi serbuk dan ditambahkan dengan zat perasa agar anak-anak lebih tertarik untuk meminum jamu beras kencur. Dengan kemasan yang menarik maka akan menarik perhatian anak-anak untu meminum jamu beras kencur. Kencur sering dijadikan jamu dengan penambahan beras putih yang telah dihaluskan.



B. RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan latar belakang yang sudah diketahui, maka diketahui rumusan masalah :
1.      Bagaimana cara agar anak tidak kekurangan gizi?
2.      Bagaimana pemanfaatan rimpang kencur agar dapat diolah dengan mudah?

C. TUJUAN PENELITIAN
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Agar anak-anak memiliki kesehatan yang baik.
2.      Agar masyarakat dapat membuat sediaan kencur dengan mudah.



BAB II
ISI

2.1 Tanaman Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga para petani banyak yang membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil pertanian yang diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman kencur yang diperdagangkan adalah buah akar yang tinggal didalam tanah yang disebut dengan rimpang kencur atau rizoma (Soeprapto,1986).
Kencur (Kaempferia galangal L) sudah sejak lama dikenal dan ditanam di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Asia Tropika.Sebagian kalangan menduga bahwa asal usul kencur adalah kawasan Indo-Malaysia. Tetapi sumber literatur lainnya memastikan bahwa asal tanaman kencur adalah dari India. Daerah penyebaran kencur meluas ke kawasan Asia Tenggara dan Cina.Dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa keluarga Zingiberaceae ini meliputi 47 genera dan 1.400 spesies yang tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Diantara sejumlah genera dan spesies tersebut, terdapat 13-17 jenis temu-temuan yang dipakai dalam obat tradisional. Kencur termasuk salah satu tanaman temu-temuan yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional. Pusat pertanaman kencur masih terkonsenterasi di pulau Jawa, terutaman Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Daun kencur berbentuk bulat lebar, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah dengan jumlah daun tiga sampai empat helai. Permukaan daun sebelah atas berwarna hijau sedangkan sebelah bawah berwarna hijau pucat. Panjang daun berukuran 10 – 12 cm dengan lebar 8 – 10 cm mempunyai sirip daun yang tipis dari pangkal daun tanpa tulang tulang induk daun yang nyata (Backer,1986).
Rimpang kencur terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam  putih berair dengan aroma yang tajam. Rimpang yang masih muda berwarna putih kekuningan dengan kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang lebih tua  ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan.
Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat helai daun mahkota. Tangkai bunga  berdaun kecil sepanjang 2 – 3 cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 – 7 cm berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas  berukuran 1 – 1,5 cm, tangkai sari berbentk corong pendek.


Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermaiophyta Sob
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoideae
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia galanga


Morfologi Kencur
Kaempferia Galanga L adalah salah satu tanaman obat dari keluarga Zingiberaceae yang memiliki nama lain yaitu Kencur. Banyak masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar. Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Tumbuhan ini tumbuh pada musim penghujan. Kencur bisa ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.

Daun
Tanaman kencur punya daun bulat lebar, tumbuh mendatar diatas tanah dengan jumlah daun 3-4 helai. Permukaan daun bagian atas warna hijau sedangkan rimpang terdapat didalam tanah, tumbuhnya bergerombol dan bercabang dengan induk rimpang berada di tengah.
Bunga
Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri 4 helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2-3cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satu tangkai. Panjang tangkai 5-7cm berbentuk bulat dan beruas. Putik bunga menonjol keatas berukuran 1-1,5cm, tangkai sari berbentuk corong pendek. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah 4-12 buah, bbir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan

Buah dan Biji
Rimpang berada dalam tanah, tumbuh bergerombol dan bercabang dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan abgian dalam putih berair dengan aroma tajam. Rimpang yang muda berwarna putih kekuningan mengandung air lebih banyak dan rimpang tua ditumbuhi akar di ruas rimpang berwarna putih kekuningan.
Jenis Kencur
Berdasarkan tipe daunnya, terdapat 2 jenis kencur yaitu :
Kencur memiliki daun lebar dan besar dan tangkai daun yang pendek.  kencur berdaun lebar adalah Boyolali, Boro, Kalipare, Ketawang, Arjosari, Kopral dan Bogor. Kencur berdaun sempit, yakni dicirikan dengan bentuk daunnya yang memanjang dan ramping menyempit, dan tangkai daun relatif lebih panjang daripada jenis kencur berdaun lebar.
Zat-zat Kimia yang Dikandung
Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung minyak atsiri. Zat-zat kimia yang telah banyak diteliti adalah pada rimpangnya, yakni mengandung minyak atsiri 2,4%-3,9%, juga cinnamal, aldehide, asam motil p-cumarik, etil ester dan pentadekan.3
Dalam literature lain disebutkan bahwa rimpang kencur mengandung sineol, paraeumarin, asam anisic, gom, pati (4,14%) dan mineral (13,73%). Kandungan kimia tersebut sangat berguna bagi obat-obatan, terutama obat batuk, sakit perut dan obat pengeluaran keringat. Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena.3
Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah:
·         Pati (4,14%)
·         Mineral (13,73%)
·         Minyak astiri (0,02%)
·         Berupa sineol
·         Asam metal kanil
·         Penta dekaan
·         Asam cinnamic
·         Ethyl aster
·         Asam sinamic 
·         Borneol
·         Kamphene
·         Paraeumarin 
·         Asam anisic
·         Alkaloid, dan
·          Gom

Ciri Morfologi dan Deskripsi
Habitus          :semak,semusim,tinggi 30-70cm
Akar               : bergerombol,bercabang-cabang,serabut putih,cokelat gelap,berkesan mengkilap.
Batang                        : lunak,berpelepah,membentuk rimpang,hitam keabu-abuan.
Daun               : tunggal,lanset,ujung runcing,pangkal berpelepah,tulang menonjol,panjang kira-kira 70cm,hijau muda,jumlah helaian daun tidak lebih dari 2-3lembar,dengan susunan berhadapan,bulat,melebar,ujung mengecil,berwana hijau gelap
Bunga             : majemuk,berbentuk tabung,kelopak lanset,panjang kira-kira 4cm,lebar 2-3,5cm,mahkota panjang 10-19cm,benang sari,putik kecil,putih,tersusun dengan setengah duduk dengan mahkota bunga  berjumlah antara 4-12 buah,bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih dominan.
Daging buah : mempunyai daging buah paling lunak,tidak berserat,berwarna putih,kulit luar berwarna coklat.
Habitat           :tumbuh subur di dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur&tidak terlalu banyak air,dapat ditanam pada pot atau kebun yang cukup sinar matahari,tidak terlalu basah&di tempat terbuka.


Manfaat Penanaman Kencur
Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang sekaligus menambah penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam keperluan yaitu: minyak atsiri, penyedap makanan minuman dan obat-obatan. Berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur sehingga memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecal dan urap.
Tanaman kencur mempunyai kegunaan tradisional dan social cukup luas dalam masyarakat Indonesia. Produk utama kencur adalah rimpangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat nabati (simplisia) tradisional, untuk bahan baku industri minuman penyegar serta bumbu dapur. Daerah Priangan ( Jawa Barat) daun kencur sudah umum dijadikan lalap mentah.
Sebagai tanaman obat, kencur memberi manfaat cukup banyak terutama rimpangnya. Rimpang kencur berkhasiat untuk obat batuk, gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, rasa mual, masuk angin, pegal-pegal, pengompresan bengkak, tetanus, penambah nafsu makan dan juga sebagai minuman segar.
Beras kencur  (ramuan dari campuran tepung beras dan kencur) merupakan obat tradisional yang telah dikenal umum untuk obat gosok pada bengkak dan encok. Secara tradisional, di daerah Padang memanfaatkan ramuan kencur untuk merangsang pertumbuhan bulu alis dan mata, yakni dengan cara dioleskan sebagai bedak. Di Kalimantan, rimpang kencur digunakan untuk membuat ragi dan zat warna. Bahkan

akhir-akhir ini, rimpang kencur mulai dibutuhkan oleh industri kembang gula dan industri kosmetika dalam negeri.
Pengembangan manfaat ganda tanaman kencur sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetika, makanan dan minuman perlu mendapat perhatian yang serius karena diduga permintaan akan kencur semakin meningkat.

 

 

Manfaaat kencur bagi kesehatan

Dalam dunia kesehatan, keberadaan kencur, memiliki banyak manfaat terutama untuk melawan beragam jenis penyakit. Salah satu manfaatnya adalah menambah nafsu makan. Anak-anak pada usia dini sering mengalami kurang nafsu makan. Hal tersebut akan berakibat buruk untuk pertumbuhan serta perkembangan anak karena menjadi salah satu factor penyebab kurang gizi.

Tanda kurang gizi :
Menurut Dr. Sri Kurniati M.S., Dokter Ahli Gizi Medik Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, kurang gizi pada anak terbagi menjadi tiga:
Pertama, disebut sebagai Kurang Energi Protein Ringan. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda khusus yang dapat dilihat dengan jelas. Hanya saja, berat badan si anak hanya mencapai 80 persen dari berat badan normal.
Kedua, disebut sebagai Kurang Energi Protein Sedang. Pada tahap ini, berat badan si anak hanya mencapai 70 persen dari berat badan normal. Selain itu, ada tanda yang bisa dilihat dengan jelas adalah wajah menjadi pucat, dan warna rambut berubah agak kemerahan.
Ketiga, disebut sebagai Kurang Energi Protein Berat. Pada bagian ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu kurang sekali, biasa disebut Marasmus. Tanda pada marasmus ini adalah berat badan si anak hanya mencapai 60 persen atau kurang dari berat badan normal. Selain marasmus, ada lagi yang disebut sebagai Kwashiorkor. Pada kwashiorkor, selain berat badan, ada beberapa tanda lainnya yang bisa secara langsung terlihat. Antara lain adalah kaki mengalami pembengkakan, rambut berwarna merah dan mudah dicabut, kemudian karena kekurangan vitamin A, mata menjadi rabun, kornea mengalami kekeringan, dan terkadang terjadi borok pada kornea, sehingga mata bisa pecah. Selain tanda-tanda atau gejala-gejala tersebut, ada juga tanda lainnya, seperti penyakit penyertanya. Penyakit-penyakit penyerta tersebut misalnya adalah anemia atau kurang darah, infeksi, diare yang sering terjadi, kulit mengerak dan pecah sehingga keluar cairan, serta pecah-pecah di sudut mulut.
Faktor penyebab
Kurang gizi pada anak, bisa terjadi di usia balita (bawah lima tahun). “Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi badan yang kurang dari normal,” kata Sri. Sri menambahkan, jika tinggi badan si anak tidak terus bertambah atau kurang dari normal, itu menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah berlangsung lama.
Faktor penyebab kurang gizi
Sri menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak:
Pertama, jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat ikut mempengruhi. Dengan demikian, perhatian si ibu untuk si kakak sudah tersita dengan keberadaan adiknya, sehingga kakak cenderung tidak terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena itu akhirnya si kakak menjadi kurang gizi. “Balita itu konsumen pasif, belum bisa mengurus dirinya sendiri, terutama ntuk makan,” tutur Sri.
Kedua, anak yang mulai bisa berjalan mudah terkena infeksi atau juga tertular oleh penyakit-penyakit lain.
Ketiga adalah karena lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi.
Keempat, kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu mengenai gizi. “Kurang gizi yang murni adalah karena makanan,” kata Sri. Menurut Sri, si Ibu harus dapat memberikan makanan yang kandungan gizinya cukup. “Tidak harus mahal, bisa juga diberikan makanan yang murah, asal kualitasnya baik,” lanjut Sri. Oleh karena itulah si Ibu harus pintar-pintar memilihkan makanan untuk anak.
Kelima, kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini cukup banyak mempengaruhi, karena jika anak sudah jarang makan, maka otomatis mereka akan kekurangan gizi.
Keenam, selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga karena adanya penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat. Misalnya penyakit jantung dan paru-paru bawaan.
Upaya yang harus dilakukan
Bila kekurangan gizi, anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit, anak yang kurang gizi tersebut, akan sembuh dalam waktu yang lama. Dengan demikian kondisi ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbaiki gizinya.
Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain adalah meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si anak dengan memberikan makanan yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi lebih baik. Dengan demikian, harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si anak. Menurut Sri, makanan yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.
Makanan dengan kuantitas yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan si anak. Misalnya, memberi makanan si anak berapa piring sehari adalah sesuai kebutuhannya. Dan akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui susu. Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya mengganti susu dengan telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang mengandung semua zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan mineral. Upaya yang terakhi adalah dengan mengobati penyakit-penyakit penyerta.
Cara Pengolahan Beras Kencur
Berikut ini adalah cara membuat obat alami nafsu makan dengan beras kencur, yaitu:
§  Pertama seperti biasa siapkan bahan-bahannya, yaitu beras kencur, jahe dan asem jawa.
§  Rebus bubuk beras, bubuk kencur dan jahe dengan air 4 gelas hingga dua gelas
§  Tambahkan juga asem jawa ukuran sedang
§  Setelah mendidih angkat dan diamkan hingga hangat kemudian saring dan ambil airnya
§  Minum 1 kali 1 gelas setiap hari dengan rutin.



Sebagai informasi tambahan selain penggunaan ramuan tradisional untuk menambah nafsu makan diatas. Ada bisa juga mengkonsumsi buah penambah nafsu makan. Buah-buahan yang berkhasiat menambah nafsu makan antara lain buah berry hitam, apel hijau, pepaya dan anggur. Buah-buahan tersebut sangat baik dikonsumsi untuk merangsang rasa lapar. Konsumsi buah penambah nafsu makan tersebut minimal 1 minggu sekali untuk menjaga nafsu makan Anda.



BAB III
1.      KESIMPULAN
Masalah makan pada anak merupakan hal yang umum dalam praktek sehari-hari yang lebih disebab- kan karena gangguan perilaku pemilih dan berdasarkan persepsi orangtua atau pengasuh. Perilaku ini me- rupakan proses dalam tumbuh kembang anak yang hanya bersifat sementara sehingga mereka tidak akan membiarkan dirinya kelaparan seperti yang dikuatirkan orangtua terhadap masalah ini. Anamnesa yang baik dalam menghadapi kasus ini merupakan kunci dalam penatalaksanaanya sehingga vitamin bukanlah obat yang dapat mengatasi masalah tersebut. Perlu di- tegaskan  kepada orangtua dan pengasuh bahwa susu yang berlebih merupakan salah satu pencetus masalah makan pada anak.
I.                   SARAN
Pengolahan serta penyajian makanan dibuat sedikit berbeda agar anak-anak akan lebih tertarik untuk makan sehingga menghindari resiko kurang gizi pada anak.





DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2.Jakarta : Puspa Swara
Mediskus. 2008. Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Leukimia. https://mediskus.com/penyakit/ciri-ciri-dan-gejala-penyakit-leukemia. Diakses pada tanggal 10 mei 2017
Indah. 2014. Manfaat dan Pengobatan Rimpang Kencur. http://jurnalmakalahfarmasi.blogspot.co.id/2014/07/manfaat-dan-pengobatan-rimpang-kencur.html. Diakses pada tanggal 10 mei 2017
Andriani, R.. 2014. Khasiat Kencur.2013. http://riniandriani.blogspot.co.id/2013/05/makalah-       farmakologi-khasiat-kencur.html. Diakses pada tanggal 22 mei 2017
Soeparto, S. 1986. Jamu Jawa Asli. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Agus Firmansyah. 2003. Gastroenterology problem makan pada bayi dan anak. Jakarta. Pediatric Nutrition.

Kubersky, Rachel.1997. Everything You Need to Know about Eating Disorders. New York. Rosen Publishing Group.